Pernahkah mendenger kata 'Minyak Jelantah'? Ya, bagi para mereka yang doyan pinggir jalan, kata tersebut mungkin tidak asing. Bagi yang belum tahu, minyak jelantah adalah minyak bekas yang telah digunakan berulang kali sehingga membuat warnanya menjadi coklat atau bahkan kehitaman. Minyak jenis ini, sering digunakan oleh para penjual jajanan kaki lima pinggir jalan untuk menggoreng makanan yang mereka jajakan.
Tapi tahukah Sahabat ASTA mengenai bahaya bagi tubuh yang ditimbulkan jika menggunakan minyak goreng berulang kali?
Mengapa Minyak Goreng Tidak Boleh Digunakan Berulang Kali?
Minyak goreng yang digunakan berulang kali, akan mengalami proses degradasi, oksidasi, dan juga dehidrasi yang disebabkan suhu panas tinggi. Dari sanalah, akan muncul radikal bebas yang sifatnya karsinogenik yang menempal pada jaringan sel. Karsinogenik adalah molekul yang dapat merusak sel dan memicu terjadinya kanker.
Lantas, Resiko Apa Saja yang Dapat Ditimbulkan?
Penggunaan minyak yang telah digunakan berulang kali alias minyak jelantah dapat meningkatkan kandungan asam lemak trans, sehingga kandungan kolestrol jahat akan meningkat dalam tubuh kita. Hal ini menjadi penyebab penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi makanan dengan teknik masak digoreng secara rutin sebelum kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk timbul diabetes gestasional (suatu jenis kondisi diabetes yang ditemukan pada awal kehamilan).
Menariknya adalah asosiasi makanan gorengan dengan timbulnya diabetes selama kehamilan ini lebih tinggi apabila dikaitkan dengan makanan gorengan yang dibeli di luar rumah seperti di rumah makan.
Penelitian ini melakukan penelitian terhadap 15,000 wanita dengan melihat Index Masa Tubuh (IMT) mereka. Dari situ peneliti menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi 7 atau lebih makanan gorengan dalam seminggu memiliki 88% risiko untuk terkena diabetes gestasional dibandingkan dengan wanita yang hanya mengkonsumsi makanan gorengan satu kali dalam seminggu.
Tak hanya itu, mengonsumsi minyak jelantah dalam jangka waktu panjang juga akan mengakibatkan resiko terkena obesitas. Obesitas sendiri dapat memicu berbagai komplikasi serius, misalnya diabetes ataupun penyakit jantung. Wih, ngeri yaa.
Bagaimana Caranya Agar Menggoreng Jadi Lebih Sehat?
1. Disaring dulu. Sebelum menggoreng lagi, saring remah-remah dan ampas hitam yang biasanya ada di dasar penggorengan. Makin banyak sisa remah dan ampas, tambah banyak pula kalori dan lemak yang ikut terlepas saat menggoreng.
2. Jangan terlalu panas. Usahakan agar minyaknya tidak lebih panas dari 190º Celsius. Anda bisa pakai termometer khusus masak untuk mengukur suhunya.
3. Matikan api kalau sudah matang. Jangan biarkan minyak dipanaskan terlalu lama karena struktur kimianya akan makin cepat berubah.
4. Simpan minyak di tempat yang dingin dan tertutup. Setelah menggoreng pertama kali, tutup penggorengan sampai minyaknya agak dingin. Lalu pindahkan ke wadah khusus yang tertutup dan simpan dalam suhu ruangan.
Sosial Media ASTA Homeware
~ INSTAGRAM ASTA Homeware : @asta_homeware
~ FACEBOOK ASTA Homeware : ASTA Homeware
Marketplace ASTA Homeware
~ lazada : https://www.lazada.co.id/shop/asta-ho...
~ shopee : https://shopee.co.id/astahomeware
~ blanja.com : https://www.blanja.com/store/ASTAHome...
~ blibli : https://www.blibli.com/brand/asta-hom...
~ tokopedia : https://www.tokopedia.com/astasjm
~ bulapak : https://www.bukalapak.com/u/astahomew...
~ iprice : https://iprice.co.id/asta-homeware/
Referensi :
https://www.go-dok.com/risiko-menggunakan-minyak-goreng-berulang-kali/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/bahaya-minyak-jelantah/
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696347/bahayanya-menggunakan-minyak-goreng-berulang-kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar